Laba-laba dikenal sebagai salah satu hewan anthropoda yang memiliki ribuan spesies. Dalam kehidupan sehari-hari hewan yang satu ini cukup mudah ditemukan keberadaannya.
Namun dari sekian banyak spesiesnya, hanya sebagian kecil dari hewan berkaki delapan ini yang berbisa. Namun, dari sebagian kecil tersebut ada bisa laba-laba yang menyebabkan efek fatal bahkan kematian. Sebagaimana dilansir Live Science, berikut ini 5 laba-laba mematikan di dunia:
Laba-laba Pertapa Coklat (Brown Recluse Spider)
Sama seperti namanya, laba-laba pertapa coklat (Loxosceles reclusa) memiliki sifat pemalu. Dia cenderung bersembunyi di tempat yang gelap dan terlindung. Laba-laba ini akan menggigit jika merasa terancam dan gigitannya bisa mematikan.
Laba-laba pertapa coklat bisa ditemukan di Amerika Serikat bagian selatan dan tengah. spesies ini cukup berbahaya karena mengandung racun yang menyebabkan nekrosis kulit atau pembusukan.
Beberapa gejalanya seperti rasa terbakar, demam, dan mual beberapa jam setelah gigitan. Pada kasus serius, racun dapat mengakibatkan kematian terutama pada kelompok usia anak-anak dan lansia.
Laba-laba Black Widow
Dalam genus Latrodectus, laba-laba ini menjadi salah satu yang paling berbisa dan bisa ditemukan di setiap benua kecuali Antartika. Ciri khas dari laba-laba black widow betina terlihat dari tubuhnya yang hitam mengkilat dan memiliki pola seperti jam pasir berwarna merah di bagian bawah perut.
Laba-laba black widow jantan berukuran lebih kecil, berwarna coklat atau abu-abu dan tidak memiliki pola jam pasir. Racun black widow ini dilaporkan 15 kali lebih kuat daripada racun ular berbisa. Gejala yang timbul dari gigitannya yaitu mual, demam, berkeringat, gelisah, kram otot, dan sesak napas.
Laba-laba Punggung Merah (Redback Spider)
Laba-laba punggung merah (Latrodectus hasselti) pernah dianggap sebagai subspesies dari black widow karena penampilannya sangat mirip secara visual. Namun kedua spesies tersebut ternyata berbeda. Laba-laba punggung merah bisa ditemukan di seluruh Australia, Asia Tenggara, dan Selandia Baru. Bahkan redback telah ditemukan di Jepang, Uni Emirat Arab, dan Belgia.
Spesies ini sangat berbisa. Gigitannya bisa mengancam nyawa, mereka menyuntikkan racun yang menyebabkan rasa sakit hebat di area gigitan disertai gejala seperti berkeringat dan merinding.
Jika tidak ditangani secara medis, seiring berjalannya waktu efeknya bisa semakin memburuk bahkan pada kasus yang parah bisa berujung kematian. Untungnya, anti racun laba-laba ini telah ditemukan oleh para ilmuwan pada tahun 1956.
Follow Berita Okezone di Google News
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.