Pertama-tama, paus dan lumba-lumba secara kolektif dikenal sebagai cetacea, meskipun semua spesies cetacea tidur, jumlah waktu tidur yang dibutuhkan dan perilaku tidurnya berbeda-beda antara satu spesies dengan spesies lainnya.
Tidak seperti manusia, mereka harus secara sadar memikirkan setiap nafas yang mereka ambil bahkan ketika sedang tidur. Cetacea sendiri adalah mamalia (bukan ikan) yang menghirup oksigen melalui lubang angin di bagian atas kepalanya.
Dilansir dari Iflscience, Paus mengatasi permasalahan untuk dapat bernapas dan tidur secara bersamaan dengan sesuatu yang disebut tidur gelombang lambat unihemispheric. Ini berarti, separuh dari otak mereka aktif saat separuh lainnya beristirahat.
Mereka bahkan menutup satu mata sementara mata yang lain tetap waspada, secara harfiah mereka tidur dengan satu mata terbuka. Perilaku ini diperkirakan memungkinkan mereka untuk bisa bernapas, menghindari pemangsa, berenang, dan berperilaku sosial, sementara separuh otak mereka beristirahat.
Di alam liar, paus biasanya terlihat tidur dengan posisi horizontal dekat dengan permukaan air. Namun, paus sperma dapat memasuki kondisi tidur yang lebih dalam, di mana mereka beristirahat secara vertikal, melayang di bawah permukaan air dalam kelompok-kelompok selama sekitar 10 hingga 15 menit setiap kalinya.
Para peneliti mencatat bahwa paus ini tidak bernapas atau bergerak sama sekali selama “tidur siang”. Tim peneliti menduga bahwa meskipun paus sperma di seluruh dunia tidur dengan posisi vertikal seperti ini, mereka hanya menghabiskan sekitar 7 persen dari waktu mereka untuk tidur.
Paus bungkuk juga tidur dengan posisi horizontal di permukaan air selama sekitar 30 menit, namun, mereka tidak dapat beristirahat lebih lama dari itu karena mereka akan kehilangan terlalu banyak panas tubuh karena tidak aktif.
Anak paus dapat beristirahat saat induknya berenang, bahkan telah ditemukan bahwa selama satu bulan pertama setelah kelahiran, pada paus pembunuh dan lumba-lumba hidung botol, induk dan anak paus tidak tidur selama sebulan dan terus bergerak selama 24 jam sehari.
Hal ini kemungkinan terkait dengan alasan yang sama dengan paus bungkuk yang tidur dalam waktu singkat, karena anak paus tidak memiliki “bulu” untuk menghangatkan diri selama periode istirahat yang lama. Setelah beberapa bulan, baru lah anak-anak paus bungkuk beristirahat dalam jumlah yang sama dengan paus dewasa.
Follow Berita Okezone di Google News
(dra)
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.