Secara teknis, semua spesies burung memiliki paruh. Paruh burung terdiri dari dua bagian: paruh atas dan paruh bawah. Paruh atas tumbuh dari tengkorak burung dan tidak bisa bergerak, sedangkan paruh bagian bawah “berengsel” dan dapat bergerak ke atas dan ke bawah.
Hal ini memungkinkan burung untuk membuka dan menutup paruhnya seperti manusia membuka dan menutup mulutnya.
Paruh burung terbuat dari bahan keras yang disebut keratin. Hewan lain memiliki keratin di kuku. Keratin membuat paruh menjadi keras dan kokoh. Hal ini penting karena burung menggunakan paruhnya sebagai alat.
Dilansir dari Wonderopolis, burung melakukan banyak hal dengan paruhnya seperti untuk menyisir bulu-bulunya, membangun sarang, dan sebagai alat pertahanan diri.
Tetapi fungsi paruh burung yang paling penting adalah untuk mendapatkan makanan! Burung menelan makanannya secara utuh. Mereka menggunakan paruhnya untuk memecah dan mengambil makanan. Paruh burung memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda-beda. Dari bentuk paruh kita bisa mengetahui apa makanan pokok burung tersebut.
Beberapa burung, seperti burung kardinal dan kutilang, adalah pemakan biji. Mereka memiliki paruh kecil berbentuk kerucut. Mereka menggunakannya untuk memecahkan cangkang kacang. Kemudian mereka juga bisa mematuk dengan paruhnya untuk mengambil biji-bijian kecil.
Burung kolibri memiliki paruh yang panjang dan tipis. Mereka menggunakannya untuk menghisap nektar dari bunga. Bentuk paruh ini memungkinkan mereka menyelipkan lidah mereka ke dalam bunga untuk mengambil nektar. Kolibri juga menggunakan paruhnya untuk menangkap dan memangsa serangga.
Burung beo dan macaw memiliki paruh yang tajam dan berbentuk seperti kait. Paruh tersebut digunakan memakan buah dan kacang-kacangan.
Bentuk yang seperti kait dapat digunakan untuk membelah kulit buah. Kemudian jenis burung beo dan macaw bisa merobek potongan buah dari dalam. Paruhnya juga dapat digunakan untuk memecahkan dan menghancurkan kacang.
Beberapa burung yang hidup di dekat air biasanya memakan ikan dan katak. Burung kuntul dan beberapa jenis bangau memiliki paruh yang panjang dan runcing. Mereka menggunakannya untuk menangkap makanan di air dangkal. Karena tidak memiliki gigi, mereka menelan mangsanya secara utuh.
Burung pemakan bangkai, seperti elang, alap-alap, rajawali, dan burung hantu, memakan hewan yang lebih besar. Mereka memiliki paruh yang kuat dan memiliki bentuk seperti kait. Mereka menggunakannya untuk mengoyak bulu atau kulit mangsanya. Paruh mereka yang kuat membantu mereka mencabik-cabik daging hewan menjadi potongan-potongan kecil.
Jenis paruh yang berbeda adalah hasil dari sebuah adaptasi. Burung telah berevolusi agar mereka bisa makan makanan yang tersedia di tempat mereka tinggal. Burung juga beradaptasi dengan cara lain.
Follow Berita Okezone di Google News
(dra)
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.