Dinosaurus dikenal sebagai hewan purba yang telah punah puluhan juta tahun yang lalu. Meski keberadaannya sudah tidak ada, namun wujud asli fakta lainnya tentang hewan ini terus terungkap dan berkembang berkat adanya ilmu pengetahuan.
Salah satu yang berperan penting dalam menjawab pertanyaan seputar dinosaurus adalah para ahli. Tak hanya dari wujudnya saja, bahkan suara hingga karakter hewan ini bisa diidentifikasi oleh mereka. Lantas bagaimana peneliti bisa menentukannya?
Dilansir dari Science Friday, para ilmuwan membangun pemahaman tentang dinosaurus berdasarkan temuan fosil yang dipelajari oleh ahli paleontologi, ilmuwan yang mempelajari fosil organisme.
Sebenarnya tidak semua ahli paleontologi itu meneliti fosil dinosaurus. Hanya saja ada beberapa di antara mereka yang fokus pada makhluk besar ataupun flora fauna mikroskopis di Bumi.
Mereka melakukan penelitian di laboratorium atau lapangan yang dibantu dengan berbagai macam alat, misalnya untuk mengekstraksi fosil dari tanah atau menggunakan model komputer untuk mensimulasikan gerakan atau suara.
Secara teknis, penelitian mereka sangat kompleks karena mengharuskannya melewati tahapan-tahapan tertentu. Hasil penelitian mereka inilah yang nantinya akan memberikan pemahaman tentang kehidupan masa lalu di Bumi.
Secara sederhana, ada beberapa tahapan yang mesti dilakukan peneliti dalam mempelajari fosil. Pertama, menentukan lokasi geografis untuk mengetahui lokasi geologi temuan.
Hal ini bisa membantu mempersempit detail pencarian, misalnya organisme mana yang hidup pada masa itu dan bagaimana lingkungan mereka.
Selanjutnya ahli paleontologi melakukan observasi pada fosil untuk memperoleh berbagai informasi. Contohnya gigi dinosaurus yang terfosilisasi diamati, kemudian dari fosil tersebut didapatkan petunjuk bagaimana pola makannya di masa lalu.
Pengamatan juga bisa memberi arahan tentang silsilah famili atau pohon filogenetik dari fosil hewan tertentu. Ini dapat menentukan sekelompok hewan dari nenek moyang yang sama.
Kemudian hal yang selalu diperhatikan ahli yaitu, bagaimana lingkungan lokasi fosil dan usia rata-rata batuan di sekitarnya.
Apabila temuan fosil sangat terbatas, para ahli paleontologi biasanya memanfaatkan detail mikroskopis pada bagian dalam tulang untuk mengidentifikasinya.
Sekecil apapun detail yang ditemukan oleh ahli, ini bisa berarti sangat besar untuk dihubungkan dengan hasil temuan lainnya.
(DRA)
Follow Berita Okezone di Google News
(dra)
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.