Aurora atau cahaya kutub tentu sudah tidak asing lagi di telinga. Ini merupakan fenomena alam yang menghasilkan pancaran cahaya yang menyala-nyala, berwarna-warni, dan menari-nari di langit.
Aurora biasanya berwarna hijau dan terlihat sangat indah. Saking indahmya, siapa saja yang melihatnya pasti akan bertanya-tanya bagaimana cahaya indah ini bisa terjadi.
Lalu, bagaimana proses terjadinya Aurora? Berikut penjelasannya, seperti dilansir dari berbagai sumber.
Aurora yang bisa kita lihat di langit malam sebenarnya disebabkan oleh aktivitas di permukaan Matahari. Badai matahari di permukaan bintang kita mengeluarkan awan besar partikel bermuatan listrik.
Partikel-partikel ini dapat menempuh jarak jutaan mil, dan beberapa mungkin akhirnya bertabrakan dengan Bumi. Sebagian besar partikel ini dibelokkan, tetapi sebagian ditangkap medan magnet Bumi, melaju ke bawah menuju kutub utara dan selatan ke atmosfer. Inilah alasan mengapa aktivitas aurora terkonsentrasi di kutub magnet.
“Partikel-partikel ini kemudian menabrak atom dan molekul di atmosfer Bumi dan pada dasarnya memanaskannya. Kami menyebut proses fisik ini ‘eksitasi’, tetapi ini sangat mirip dengan memanaskan gas dan membuatnya bersinar,” jelas astronom Royal Observatory Tom Kerss, dikutip dari RMG.
Apa yang kita lihat adalah atom dan molekul di atmosfer bertabrakan dengan partikel dari Matahari. Pola bergelombang karakteristik aurora dan “tirai'” cahaya disebabkan oleh “garis-garis gaya” di medan magnet bumi.
Bagian terendah dari aurora biasanya sekitar 80 mil di atas permukaan bumi. Namun, bagian atas layar dapat memanjang beberapa ribu mil di atas Bumi.
Apa yang menyebabkan perbedaan warna pada aurora adalah gas yang berbeda mengeluarkan warna yang berbeda ketika dipanaskan. Proses yang sama juga terjadi di aurora.
Dua gas utama di atmosfer bumi adalah nitrogen dan oksigen, dan unsur-unsur ini mengeluarkan warna berbeda selama tampilan aurora. Warna hijau yang kita lihat di aurora adalah ciri khas oksigen, sedangkan warna ungu, biru, atau merah muda disebabkan oleh nitrogen.
“Kadang-kadang kita melihat warna merah tua yang indah, dan ini disebabkan oleh oksigen di ketinggian sangat tinggi yang berinteraksi dengan partikel matahari. Ini hanya terjadi ketika aurora sangat energik,” pungkas Tom.
(DRA)
Follow Berita Okezone di Google News
(dra)