By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Bubblegum TeknologiBubblegum Teknologi
Aa
  • Home
  • Teknologi
    • Hardware
    • Industri
    • Gadget
    • Media Sosial
    • Video Games
  • Review
  • Tutorial
  • Pojok Tekno
Reading: Banjir Bandang Tewaskan Pendaki di Buckskin Gulch, Sungai Atmosfer Diduga Jadi Penyebabnya
Share
Aa
Bubblegum TeknologiBubblegum Teknologi
  • Home
  • Teknologi
  • Review
  • Tutorial
  • Pojok Tekno
Search
  • Home
  • Teknologi
    • Hardware
    • Industri
    • Gadget
    • Media Sosial
    • Video Games
  • Review
  • Tutorial
  • Pojok Tekno
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Bubblegum Teknologi > Teknologi > Banjir Bandang Tewaskan Pendaki di Buckskin Gulch, Sungai Atmosfer Diduga Jadi Penyebabnya
Teknologi

Banjir Bandang Tewaskan Pendaki di Buckskin Gulch, Sungai Atmosfer Diduga Jadi Penyebabnya

admin
Last updated: 2023/03/19 at 7:35 PM
admin Published March 19, 2023
Share
SHARE

Tiga orang pendaki baru-baru ini terjebak dalam banjir bandang saat mendaki ngarai Buckskin Gulch di Utah bagian selatan. Dari tiga orang tersebut, hanya satu pria yang ditemukan hidup.

Pria berusia 50-an itu ditemukan setelah sebelumnya ia dan rekan-rekannya dilaporkan hilang.

Buckskin Gulch di Utah adalah ngarai terpanjang dan terdalam di barat daya Amerika Serikat. Ngarai ini membentang sepanjang 25,7 kilometer dari Utah selatan menuju Arizona. Hal ini menjadikannya pilihan populer bagi para penjelajah.

Sayangnya, topografi tanah bisa menjadi sangat berbahaya bagi orang-orang yang terjebak di ngarai tersebut saat cuaca buruk.

Melansir dari IFL Science, para pendaki itu memulai perjalanan mereka pada hari Jumat. Namun setelah beberapa hari mereka tidak kunjung kembali. Pencarian dan regu penyelamat pun langsung diturunkan pada hari Senin lalu. Dua orang ditemukan tewas dan satu berhasil diselamatkan.

Ahli meteorologi CNN Robert Shackleford telah mengatakan bahwa banjir bandang mungkin terkait dengan sungai atmosfer yang baru-baru ini melanda sebagian AS. Sungai atmosfer sendiri adalah kolom tipis dari uap air yang terkondensasi yang mengalir di atmosfer, seperti sungai yang berada di langit.

Saat “sungai” mencapai daratan, biasanya berupa hujan lebat atau hujan salju. Pada tahun 2021, ditemukan bahwa hal tersebut juga dapat membentuk danau atmosfer, sebuah kumpulan besar uap air di atmosfer yang bergerak lambat dan dapat bertahan selama berhari-hari.

Mereka terbentuk ketika sungai di atmosfer terjepit dan bergerak melambat, membentuk “danau” yang dapat menampung dan akhirnya hujan dengan air yang turun begitu deras.

Sungai atmosfer kini dikaitkan dengan pemulihan es laut yang lambat. Penelitian yang sedang berlangsung menunjukkan bahwa sungai atmosfer mungkin menjadi semakin umum dikarenakan krisis iklim.

Karena kemampuannya untuk menyebabkan kondisi cuaca yang berbahaya dan berpotensi fatal, baru-baru ini dirilis sistem untuk mengkategorikan tingkat keparahan sungai atmosfer layaknya badai.

Skala intensitas berkisar dari AR-1 hingga AR-5, dengan “5” yang paling parah. Skala ini dijadikan sebagai cara untuk mengukur durasi dan volume air yang dibawanya ke Bumi.

Science Daily menjelaskan bahwa sungai atmosfer bukan lagi istilah meteorologi yang tidak jelas. Ini mengingatkan ada potensi hujan tanpa akhir dan banjir yang berbahaya.

Untaian sungai di atmosfer yang melanda California pada bulan Desember dan Januari, misalnya, bisa mencapai skala AR-4. Sebelumnya pada tahun 2022, sungai atmosfer yang berkontribusi terhadap bencana banjir di Pakistan mencapai AR-5, peringkat sungai atmosfer yang paling merusak dan paling intens.

(DRA)


Follow Berita Okezone di Google News

(dra)


Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

source

You Might Also Like

Monyet Thailand Menggunakan Alat Mirip Yang Digunakan Manusia Purba Untuk Memecah Kacang

Mengenal Kuda Nil Kerdil, Hewan Vegetarian Kerabat Kuda Nil yang Berukuran Mini

Main Menang Tiap Hari Selama Bulan Maret Hanya di MarChallenge Fight of Legends

Perbedaan Monyet Bonobo dan Simpanse, Dua Hewan Kerabat Dekat Manusia

Apple Bawa Sensor Jarak Dynamic Island ke iPhone 15, Begini Bedanya dengan iPhone 14 Pro

admin March 19, 2023
Share this Article
Facebook Twitter Email Copy Link Print
Share
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Previous Article Mirip Jurassic Park, Perusahaan Ini akan Hidupkan Kembali Woolly Mammoth di Tahun 2028
Next Article Ternyata Google Docs Punya Fitur Obrolan, Ini Fungsi dan Cara Menggunakannya
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You Might also Like

Teknologi

Monyet Thailand Menggunakan Alat Mirip Yang Digunakan Manusia Purba Untuk Memecah Kacang

2 Min Read
Teknologi

Mengenal Kuda Nil Kerdil, Hewan Vegetarian Kerabat Kuda Nil yang Berukuran Mini

2 Min Read
Teknologi

Main Menang Tiap Hari Selama Bulan Maret Hanya di MarChallenge Fight of Legends

3 Min Read
Teknologi

Perbedaan Monyet Bonobo dan Simpanse, Dua Hewan Kerabat Dekat Manusia

3 Min Read

Bubblegum Teknologi Media

Tentang Kami

Bubblegum Media Teknologi merupakan platform penyedia informasi seputar teknologi, hardware, industri, gadget, media sosial, video games, serta beragam review dan tutorial. Nikmati ragam informasi menarik di Bubblegum Media Teknologi

Hubungi Kami

  • Hubungi Bubblegum.id
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
Follow US

© 2022 Bubblegum Teknologi Media. All Rights Reserved.

Removed from reading list

Undo
Go to mobile version
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?