PENGGUNAAN Artificial Intelligence (AI) memang diyakini menggantikan peran banyak orang. Akibatnya, banyak bidang pekerjaan akan tergantikan oleh kecerdasan buatan tersebut.
Bahkan, beberapa waktu lalu Presiden Emirates Airline Tim Clark, ingin menggantikan peran para pilot dengan AI. Hal ini tentunya mendapat pertentangan dari pengguna jasa penerbangan. Memang, dalam hal ini AI hanya kan membantu jalannya penerbangan saja, oleh karena itu pesawat bisa terbang hanya dengan satu pilot saja.
“Para penumpang selalu ingin merasa bahwa ada dua orang yang bekerja di pesawat,” jelas Tim Clark seperti dilansir dari ScienceTimes.
Dia mengatakan, saat ini akselerasi kecerdasan buatan memang berpengaruh ke berbagai hal. Termasuk industri aviasi yang dimasuki Emirates Airline. Kecerdasan buatan justru menurutnya tidak perlu ditakutkan oleh industri penerbangan. Dia memahami banyak orang yang khawatir dengan kemampuan yang bisa dan tidak bisa dilakukan oleh kecerdasan buatan.
Hanya saja untuk bisnis penerbangan, yang membutuhkan proses kerja berkelanjutaan dan peningkatan tinggi, maka kecerdasan buatan justru harus bisa dipahami. “Manfaatkan, gunakan, dan jangan takut,” ujarnya.
Meski yakin kecerdasan buatan akan membuat pesawat bisa diterbangkan oleh satu orang saja, Tim Clark justru kurang setuju dengan konsep pesawat otonom atau yang bisa terbang sendiri tanpa bantuan manusia. Menurutnya selalu harus ada manusia yang mengontrol ruangan pilot pesawat terbang meski teknologinya memungkinkan.
Follow Berita Okezone di Google News
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.