MAHLUK prasejarah memang masih menyimpan banyak misteri. Tidak heran jika mahluk prasejarah atau yang disebut sebagai dinosaurus memang menarik minta banyak orang.
Apalagi, seiring dengan perkembangan teknologi maka penampakan mahluk-mahluk prasejarah ini pun dapat digambarkan dengan lebih akurat. Nah, baru-baru ini ilmuwan dari University College London (UCL) berhasil merekonstruksi secara digital wajah sebenarnya dari predator zaman prasejarah berusia 300 juta tahun lalu.
Wajah asli dari makhluk prasejarah bernama Crassigyrinus scoticus itu ditunjukkan melalui penelitian yang terpublikasi di Journal of Vertebrate Palaentology baru-baru ini. Disebutkan Scitech Daily, sejatinya Crassigyrinus scoticus adalah seekor tetrapoda atau hewan vertebrata berkaki empat dengan bentuk yang sangat menyeramkan.
Crassigyrinus mendapat julukan kecebong dari neraka karena panjangnya mencapai dua meter. Selain itu fisiknya juga sangat unik karena memiliki mata besar, kaki depan kecil, dan gigi besar. Nama Crassigyrinus diketahui berasal dari kata Latin crassus yang berarti tebal, dan kata Yunani gyrinos yang berarti kecebong.
Meski secara keseluruhan fisiknya sudah diketahui, masih banyak ilmuwan yang belum mendapatkan wajah jelas kecebong dari neraka itu. Hal itu terjadi karena ketiadaan fosil Crassigyrinus scoticus yang bisa digunakan untuk mengungkap misteri tersebut.
“Hewan ini sebelumnya telah direkonstruksi dengan tengkorak yang sangat tinggi, mirip dengan belut Moray. Hal itu didasarkan pada temuan spesimen di Edinburgh,” jelas Dr Laura Porro dari University College London (UCL).
Dari situ para peneliti UCL mencoba melakukan rekonstruksi terhadap wajah Crassigyrinus scoticus. Mereka kemudian melakukan rekayasa penggambaran digital berdasarkan asumsi yang sudah ada. Masalahnya adalah saat dilakukan rendering tiga dimensi, asumsi bentuk kepala yang seperti belut Moray justru tidak masuk akal dengan bentuk tubuh kecebong dari neraka.
“Tidak mungkin hewan dengan langit-langit mulut yang begitu lebar dan bagian atas tengkorak kepala yang sempit memiliki kepala seperti itu,” tegas Dr Laura Porro.
Follow Berita Okezone di Google News
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.