STRES mungkin menjadi salah satu masalah kesehatan mental yang dihadapi oleh orang-orang perkotaan. Bahkan, mereka yang tinggal di pedalaman disebut memiliki otak yang lebih sehat ketimbang orang-orang yang tinggal di perkotaan.
Sebuah laporan ilmiah yang dipublikasikan Proceedings of the National Academy of Sciences menunjukkan sebuah temuan misterius. Studi yang meneliti dua suku pedalaman di hutan Amazaon, Tsimane dan Moseten, memperlihatkan bahwa volume otak yang ada di kedua suku itu justru berkurang lebih sedikit dibanding masyarakat moderen.
Hillard Kaplan, peneliti dari Chapman University, California, Amerika Serikat mengaku telah meneliti sebanyak 1.165 masyarakat suku Tsimane dan Moseten. Dalam penelitian itu dia membandingkan volume otak masyarakat Suku Tsimane dan Moseten.
Hasilnya otak suku Tsimane berkurang 2,3 persen setiap sepuluh tahun dibanding pengurangan otak yang terjadi pada masyarakat moderen. Begitu juga dengan suku Moseten yang berkurang 3,5 persen dalam periode yang sama.
“Saat ini sangat sedikit informasi yang detail tentang penuaan otak atau demensia terhadap masyarakat yang hidup di lingkungan non industri,” tulis Hillard Kaplan dalam penelitian itu seperti dilansir dari popularmechanics.
Dia menjelaskan orang-orang suku pedalaman hutan Amazon menghabiskan sebagian besar hari mereka dengan aktif berburu dan mencari makanan. Itu berbeda dengan masyarakat industri yang moderen yang kesehariannya habis dengan bekerja dan berpikir keras.
Kondisi masyarakat moderen itu yang akhirnya membuat terjadinya penurunan volume otak dengan jumlah. Pada akhirnya terjadi penurunan kemampuan kognitif dan peningkatan penyakit sejak usia 40 tahun.
Follow Berita Okezone di Google News
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.