Ular dikenal sebagai hewan reptil yang memiliki beragam spesies yang tersebar di seluruh dunia, baik itu yang berbisa maupun tidak.
Banyak fakta unik mengenai ular, salah satunya adalah ular kerap menjulurkan lidahnya. Bukan pemandangan yang aneh lagi ketika melihat ular sering menjulurkan lidahnya.
Banyak yang mengira bahwa perilaku ini merupakan bentuk ancaman kepada mangsanya. Namun, hal ini sebenarnya dilakukan agar ular dapat merasakan lingkungan di sekitarnya dengan baik.
Sebagaimana dilansir dari Live Science, sebuah fakta bahwa mengungkapkan bahwa ular termasuk dalam salah satu hewan yang memiliki indra penglihatan yang buruk.
Akibatnya dia tidak bisa melihat dengan jelas bagaimana keadaan di sekitarnya. Ditambah lagi pendengaran ular pun tergolong buruk.
Kekurangan ini bisa tertutupi karena lidahnya. Kebanyakan ular memiliki indra penciuman yang sangat baik. Ular mengendus tidak hanya melalui hidung, namun dengan sepasang organ yang ada di langit-langit mulutnya.
Organ inilah yang disebut Jacobson atau organ vomeronasal. Ular mengendus melalui mulut dengan cara menjulurkan lidahnya.
“Mereka sebenarnya juga memiliki hidung yang biasa, mereka mencium sesuatu (dengan hidung), dan jika ada sesuatu yang menarik bagi mereka, itu akan memicu perilaku menjulurkan lidah,” ujar Profesor Ekologi dan Biologi Evolusioner University of Connecticut, Kurt Schwenk.
Lidah mereka secara khusus bisa mengikuti arah bau yang menarik mereka. Ular memiliki lidah bercabang.
Mereka menjulurkan lidahnya untuk mengambil dan “mencicipi” bau yang berasal dari partikel udara atau tanah. Saat ular menarik lidahnya kembali ke mulut, molekul bau itu masuk ke organ vomeronasal. Ini dikenal juga dengan istilah “hidung di dalam hidung” ular.
Schwenk menjelaskan organ ini berbentuk seperti bohlam dan terletak di atas langit-langit mulut. Organ ini membuka di dalam mulut dan sepenuhnya terpisah dari rongga hidung. Dengan kata lain, satu-satunya cara molekul bisa sampai ke mereka hanya melalui mulut.
Pada tahun 1920 para ilmuwan pernah mengusulkan uji coba agar lidah ular yang bercabang itu dimasukkan ke lubang di langit-langit mulutnya.
Namun, belakangan diketahui hal tersebut bukan jawaban. Sampai sekarang tidak diketahui dengan jelas bagaimana molekul bau bisa dipindahkan ke lubang tersebut.
“Ketika ular bergerak, biasanya ia akan menjulurkan lidahnya sekali dalam satu detik, bisa juga lebih cepat dalam beberapa kasus,” ujar Schwenk.
Pada saat mengambil bahan kimia dan mentransfernya, otak ular memiliki waktu sepersekian detik untuk menafsirkannya.
(DRA)
Follow Berita Okezone di Google News
(dra)
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.