Australia dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki pasukan militer terbaik di dunia. Mereka sudah banyak pengalaman di medan pertempuran, termasuk pada masa Perang Dunia.
Disegani di dunia internasional, pasukan militer Australia justru pernah kalah di negeri sendiri dalam hal peperangan. Namun bukan manusia yang dilawan, melainkan hewan yang disebut dengan burung emu. Peristiwa ini dikenal dengan The Great Emu War, sebuah kisah perang di mana manusia kalah oleh kawanan burung.
Burung Emu merupakan hewan asli Australia dengan postur yang sangat besar. Mereka dinobatkan sebagai burung yang memiliki postur tubuh tertinggi kedua di dunia, yang hanya sedikit kalah dari burung unta. Meskipun tergolong dalam spesies burung, namun mereka tidak dapat terbang seperti burung pada umunnya.
Sebagai gantinya, burung emu justru mempunyai kaki dan leher yang cukup panjang. Mereka juga dikenal sebagai burung yang mampu bergerak sangat cepat ketika di darat. Saat berlari kecepatan mereka bisa mencapai 48 km/jam. Berkat postur tubuh dan kecepatannya membuat burung emu cukup tangguh melawan musuh-musuhnya.
Sebagaimana dilansir dari Veteran Life, pertempuran militer Australia dengan burung emu berlangsung cukup singkat, hanya satu bulan (November-Desember 1932). Peristiwa ini diawali ketika para veteran Perang Dunia (PD) I memulai untuk bertani di wilayah Australia Barat.
Pemerintah setempat kala itu mendorong para petani menanam gandum dan menjanjikan bantuan subisidi kepada mereka. Namun belakangan diketahui bahwa pemerintah Australia mengingkari janjinya tersebut sehingga memberikan dampak buruk pada produksi petani gandum.
Dalam kondisi seperti ini, ada sekitar 20.000 burung emu yang bermigrasi ke lahan pertanian tersebut. Burung emu sangat tertarik dengan lahan dan pasokan air di lokasi itu dan sering menghabiskan waktu di sana. Akibatnya tanaman dan lahan para petani menjadi rusak.
Dikutip dari History Extra, imbas dari serangan burung ini, para petani meminta pemerintah menyediakan pasukan militer untuk menyingkirkan emu.
Menteri Pertahanan Sir George Pearce mengabulkannya dengan menyiapkan pasukan militer dari Sersan S McMurray dan Gunner J O’Halloran. Mereka di bawah komando Mayor Meredith dari Artileri Kerajaan Australia.
Tak tanggung-tanggung, pasukan itu dibekali senjata senapan mesin ringan Lewis dengan 10.000 amunisi. Namun dengan semua persiapan ini, militer Australia tetap tidak mampu untuk menyingkirkan emu.
Ketika penembakan dilakukan, burung emu memecah menjadi beberapa kelompok kecil yang bergerak cepat dan sulit untuk ditaklukkan. Hebatnya lagi, saat pasukan militer menembakinya, burung emu justru dapat menahan beberapa peluru dan tetap hidup.
Penyergapan yang dilakukan pada 1.000 burung emu pun juga gagal total karena mesin senapan yang macet. Peristiwa ini berlangsung hingga Desember hingga pada akhirnya Meredith beserta anak buahnya menyerah. Militer Australia pun telah dikahalahkan oleh burung emu.
(DRA)
Follow Berita Okezone di Google News
(dra)
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.