Sebagian besar nyala api berwarna antara oranye kekuningan, namun terkadang kita bisa melihat nyala api yang memiliki warna lain, termasuk biru, merah, putih, hingga hijau. Jadi, apa yang menyebabkan api memiliki warna-warna yang berbeda?
Para ilmuwan mendefinisikan pembakaran sebagai reaksi antara bahan bakar, seperti gas alam, minyak, atau kayu, dengan senyawa oksidan, seperti oksigen.
Pembakaran menciptakan panas dan cahaya. Kita bisa dengan mudah merasakan panas dari pembakaran, dan kita bisa melihat cahaya yang dipancarkan dalam bentuk nyala api.
Dilansir dari Wonderopolis, Api memiliki warna yang berbeda-beda karena berbagai alasan. Dua faktor yang paling penting yaitu, suhu dan komposisi kimia bahan bakar, suhu ternyata juga mempengaruhi warna nyala api.
Para ilmuwan telah mengetahui bahwa api akan berwarna merah saat mencapai suhu sekitar 527 C hingga 982 C. Api berubah menjadi oranye ketika suhu mencapai 1093 C hingga 1204 C. Ketika suhu mendekati 1315 C hingga 1482 C, api akan tampak berwarna putih.
Anda bisa melihat sendiri perbedaan ini dengan mengamati nyala api lilin atau sepotong kayu yang terbakar.
Bagian nyala api yang paling dekat dengan lilin atau kayu biasanya berwarna putih, karena suhunya biasanya paling tinggi di dekat sumber bahan bakar. Semakin jauh dari sumber bahan bakar, suhu nyala api akan semakin menurun, yang menyebabkan sebagian besar nyala api berwarna oranye sementara ujungnya akan berwarna merah.
Follow Berita Okezone di Google News
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.