Teknologi di era digital semakin menyesuaikan dengan kebutuhan manusia. Salah satunya di bidang fotografi, yaitu foto bokeh.
Kata bokeh sendiri adalah istilah untuk menggambarkan area foto yang “tidak fokus/buram”. Istilah ini berasal dari bahasa Jepang yang artinya buram. Hadirnya fitur ini, untuk mendeskripsikan seberapa buram latar belakangnya, atau seberapa bulat cahaya yang tidak fokus.
“Bokeh menggambarkan kualitas estetika dari area di luar fokus foto, itulah sebabnya istilah ini sangat erat kaitannya dengan kedalaman bidang,” tulis keterangan yang dikutip dari Digitalcameraworld.
Hasil foto bokeh tidak selalu harus di latar belakang. Ini juga bisa muncul di tempat mana pun yang tidak fokus. Jika Anda fokus pada sesuatu yang jauh, hal-hal yang dekat dengan Anda mungkin tampak buram, seperti yang dilansir dalam Ubergizmo
Dalam mengaktifkan bokeh, seseorang harus melihat bagaimana latar belakang saat foto. Umumnya semakin halus dan lembut latar belakang, akan semakin tidak jelas ketajaman, tepi kasar, atau detail apa pun yang ditampilkan bokeh, sehingga dianggap meningkatkan kualitas fotografi.
Namun sebaliknya, jika Anda memiliki latar belakang yang sangat buram pada f/1.2, jika area di luar fokus mengganggu atau ada tepi kasar di sekitar subjek (mau difoto), maka kemungkinan bokeh-nya menjadi kurang berkualitas.
Singkatnya, semakin dangkal kedalaman bidang yang dipotret maka semakin besar bokehnya. Oleh karena itu, mulai dari panjang fokus lensa hingga crop factor sensor, dan jarak subjek dari latar belakang akan berkontribusi pada efek yang dihasilkan.
(DRA)
Follow Berita Okezone di Google News
(dra)