Quokka adalah spesies hewan berkantung/marsupial berukuran kecil. Ukurannya kira-kira sebesar kucing. dan berkerabat dekat dengan kanguru dan walabi.
Seperti hewan berkantung lainnya, induk quokka menggendong anaknya di dalam kantong kecil yang terletak di perutnya. Induk quokka melakukan hal ini selama enam bulan pertama kehidupan bayi mereka.
Di Australia, quokka menghadapi ancaman dari beberapa predator alami seperti babi hutan, rubah merah Eropa, dan kucing liar.
Karena ancaman predator ini dan hilangnya habitat, populasi quokka kian menurun dalam beberapa tahun terakhir. Saat ini, mereka adalah spesies yang rentan.
Untungnya, quokka masih banyak ditemukan di Pulau Rottnest. Pulau ini merupakan bagian dari Australia dan terletak di lepas pantai Perth.
Faktanya, nama pulau ini bisa diartikan sebagai “sarang tikus”. Pulau ini dinamai oleh penjelajah Belanda bernama Willem de Vlamingh. Ia mengira quokka adalah tikus besar karena ekornya yang panjang.
Para ahli mengatakan sebanyak 10.000 quokka sekarang tinggal di Pulau Rottnest, yang telah disterilkan dari predator alami.
Berkat sifatnya yang lembut dan ramah pada manusia, quokka bahkan menjadi daya tarik wisata yang populer. Bentuk mulut mereka yang unik membuat mereka terlihat seperti selalu tersenyum.
Quokka sering disebut sebagai “hewan paling bahagia di dunia”. Mereka dengan “senang hati” akan berpose untuk foto selfie bersama wisatawan. Bahkan, seorang pengunjung pada tahun 2012 mengambil foto selfie dengan seekor quokka yang terlihat tampak tersenyum.
Foto tersebut menjadi viral di media sosial. Setelah itu, para turis berbondong-bondong datang ke Pulau Rottnest dan “selfie dengan quokka” dengan cepat menjadi populer.
Lonjakan pariwisata ini membantu sekaligus membahayakan. Kepopuleran quokka telah membantu mengumpulkan dana untuk kelangsungan hidup hewan tersebut.
Namun, kontak dekat dengan manusia juga memiliki sisi negatif. Hewan nokturnal ini biasanya memakan rumput dan semak-semak.
Namun sekarang, mereka telah belajar mencari makan di siang hari ketika ada wisatawan. Sayangnya, makanan yang ditinggalkan manusia cenderung tidak baik untuk quokka.
Untuk mencegah hal-hal yang membahayakan habitat quokka, para pejabat setempat mengeluarkan undang-undang baru yang melarang menyentuh dan memberi makan quokka. Namun, para wisatawan yang mencari “selfie quokka” yang sempurna sering kali melanggar peraturan ini.
Follow Berita Okezone di Google News
(dra)
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.