Trenggiling atau terkadang dikenal sebagai “pemakan semut bersisik”, beberapa orang bahkan menyebut hewan ini sebagai “artichoke berekor”. Apa pun sebutannya kita semua sepakat bahwa, trenggiling adalah hewan dengan bentuk yang sangat unik.
Banyak yang mengira, trenggiling adalah adalah reptil. Ternyata trenggiling adalah mamalia, faktanya trenggiling adalah satu-satunya mamalia yang memiliki sisik. Sisik di tubuhnya terbuat dari keratin, yang merupakan protein yang sama dengan yang membentuk rambut dan kuku manusia.
Sisik trenggiling bertindak sebagai pelindung yang membantunya mempertahankan diri dari predator di alam liar. Ketika terancam, trenggiling akan meringkuk membentuk bola yang rapat untuk melindungi diri mereka sendiri. Mereka juga dapat menggunakan sisik tajam di ekornya untuk menyerang pemangsa.
Trenggiling memiliki ukuran yang bervariasi, mulai dari yang sekecil kucing hingga sebesar armadillo. Hewan ini cenderung berperilaku soliter. Trenggiling juga merupakan hewan nokturnal yang hidup di dalam liang dan menggunakan lidahnya yang panjang dan lengket untuk memakan semut dan rayap.
Dilansir dari berbagai sumber, ada delapan spesies trenggiling, masing-masing empat di Afrika (Trenggiling Perut Hitam, Perut Putih, Trenggiling Tanah Raksasa, dan Trenggiling Tanah Temminck) dan Asia (Trenggiling India, Trenggiling Filipina, Trenggiling Sunda, dan Trenggiling Tiongkok).
Sayangnya, trenggiling sering diperdangkan secara ilegal di dunia, hewan ini sangat mamalia diminati di negara-negara Asia seperti Cina dan Vietnam.
Daging trenggiling kabarnya memiliki rasa yang lezat dan sisiknya digunakan dalam berbagai macam pengobatan tradisional dan obat-obatan tradisional. Meskipun sekarang dilindungi oleh hukum internasional, kedelapan spesies trenggiling termasuk dalam kategori rentan atau terancam punah.
Follow Berita Okezone di Google News
(dra)
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.