By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Bubblegum TeknologiBubblegum Teknologi
Aa
  • Home
  • Teknologi
    • Hardware
    • Industri
    • Gadget
    • Media Sosial
    • Video Games
  • Review
  • Tutorial
  • Pojok Tekno
Reading: Sebenarnya Ada di Mana Ujung dari Alam Semesta?
Share
Aa
Bubblegum TeknologiBubblegum Teknologi
  • Home
  • Teknologi
  • Review
  • Tutorial
  • Pojok Tekno
Search
  • Home
  • Teknologi
    • Hardware
    • Industri
    • Gadget
    • Media Sosial
    • Video Games
  • Review
  • Tutorial
  • Pojok Tekno
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Bubblegum Teknologi > Teknologi > Sebenarnya Ada di Mana Ujung dari Alam Semesta?
Teknologi

Sebenarnya Ada di Mana Ujung dari Alam Semesta?

admin
Last updated: 2023/03/19 at 6:00 AM
admin Published March 19, 2023
Share
SHARE

Ketika Anda memadang angkasa, sulit untuk membayangkan Bumi yang begitu besar menjadi sangat kecil jika dibandingkan dengan keseluruhan alam semesta.

Asal-usul alam semesta kita telah menarik minat para ilmuwan selama ratusan tahun. Banyak orang yang ingin tahu apa dan siapa yang ada di luar sana. Beberapa orang bahkan ingin sekali melakukan perjalanan ke ujung alam semesta, hanya untuk melihat seperti apa alam semesta itu.

Para astronom dan astrofisikawan menggunakan berbagai macam teknologi modern, termasuk teleskop, superkomputer, dan detektor radiasi, untuk mempelajari alam semesta. Alat-alat ini memungkinkan mereka untuk melihat galaksi-galaksi yang jaraknya milyaran tahun cahaya.

Apakah galaksi-galaksi yang jauh itu berada di tepi alam semesta? Ternyata Tidak! Para ilmuwan tahu kalau ukuran alam semesta bergantung pada bentuknya dan seberapa cepat alam semesta membesar. Karena mereka hanya memiliki teori tentang faktor-faktor tersebut, para ilmuwan hingga kini tidak bisa mengukur seberapa besar alam semesta.

Dilansir dari Wonderopolis, Sebagian besar astronom memperkirakan usia alam semesta sekitar 13,8 milyar tahun. Mereka memperkirakan usia alam semesta dengan mengukur jarak dan waktu yang dibutuhkan cahaya dari galaksi terjauh untuk mencapai Bumi.

Berdasarkan temuan ini, para astronom percaya bahwa, dari Bumi mereka dapat menggunakan teknologi modern untuk melihat sekitar 13,8 miliar tahun cahaya ke segala arah.

Hal ini menempatkan Bumi di tengah-tengah bola yang bisa diamati dengan radius 13,8 miliar tahun cahaya. Dengan kata lain, bagian alam semesta yang bisa kita amati dari Bumi adalah bola yang sejauh hampir 28 milyar tahun cahaya.


Follow Berita Okezone di Google News

Tapi, apakah itu sudah mencakup seluruh alam semesta? Tidak! Alam semesta ini jauh lebih besar lagi. Galaksi terjauh yang bisa dilihat telah banyak berubah dalam waktu yang dibutuhkan cahayanya untuk mencapai Bumi.

Karena alam semesta terus mengembang sejak awal terbentuk, galaksi yang berjarak 13,8 milyar tahun cahaya dari Bumi pada saat alam semesta lahir akan berjarak sekitar 46 milyar tahun cahaya, yang berarti alam semesta akan menjadi 92 milyar tahun cahaya.

Pada kenyataannya, alam semesta bahkan lebih besar dari itu dan terus mengembang. Berdasarkan data dari probe modern dan teleskop ruang angkasa, para ilmuwan NASA sekarang percaya bahwa alam semesta pada dasarnya berbentuk datar, yang berarti ukurannya tidak terbatas karena terus membesar..

Dengan alam semesta yang tak terbatas, mustahil kita bisa mencapai ujungnya. Sebagai manusia, kita hanya bisa berharap untuk terus belajar lebih banyak tentang alam semesta karena kemampuan kita untuk melihat ke bagian terluar alam semesta semakin berkembang seiring dengan kemajuan teknologi.

Perjalanan ke ujung alam semesta hanya bisa dimungkinkan lewat film fiksi ilmiah. Hal yang sama berlaku untuk perjalanan ke tepi alam semesta yang dapat diamati. Sebagai gambaran, bayangkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pergi ke Bulan.

Misi berawak ke Bulan membutuhkan waktu sekitar tiga hari untuk sampai ke Bulan, jarak dari Bumi ke Bulan sebenarnya hanya 1,3 detik cahaya. Sekarang bayangkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak 13,8 miliar tahun cahaya!


Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

source

You Might Also Like

5 Game Mobile yang Seru Dimainkan Saat Ngabuburit

Viral Donald Trump Ditangkap, Ternyata Rekayasa Canggih dengan AI

Penemuan Tangan Perunggu Kuno Berusia 3.500 Tahun Masih Jadi Misteri Bagi Arkeolog

Peneliti Temukan Bukti Tertua Meteor yang Pernah Menabrak Bumi, Usianya 3 Miliar Tahun Lebih

Tips Agar Hp Tidak Cepat Panas Saat Main Game

admin March 19, 2023
Share this Article
Facebook Twitter Email Copy Link Print
Share
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Previous Article WhatsApp Hadirkan Fitur Multi-Selection untuk Windows
Next Article Persaingan AI Memanas, Google Sematkan Teknologi AI di Workspace
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You Might also Like

Teknologi

5 Game Mobile yang Seru Dimainkan Saat Ngabuburit

3 Min Read
Teknologi

Viral Donald Trump Ditangkap, Ternyata Rekayasa Canggih dengan AI

2 Min Read
Teknologi

Penemuan Tangan Perunggu Kuno Berusia 3.500 Tahun Masih Jadi Misteri Bagi Arkeolog

3 Min Read
Teknologi

Peneliti Temukan Bukti Tertua Meteor yang Pernah Menabrak Bumi, Usianya 3 Miliar Tahun Lebih

3 Min Read

Bubblegum Teknologi Media

Tentang Kami

Bubblegum Media Teknologi merupakan platform penyedia informasi seputar teknologi, hardware, industri, gadget, media sosial, video games, serta beragam review dan tutorial. Nikmati ragam informasi menarik di Bubblegum Media Teknologi

Hubungi Kami

  • Hubungi Bubblegum.id
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
Follow US

© 2022 Bubblegum Teknologi Media. All Rights Reserved.

Removed from reading list

Undo
Go to mobile version
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?