Para ilmuwan menemukan lima spesies katak baru di Papua Nugini. Uniknya, ada beberapa di antara katak tersebut memiliki kemampuan menyamar seperti kotoran burung.
Kelima spesies katak tersebut memiliki nama ilmiah Litoria daraiensis, Litoria gracilis, Litoria haematogaster, Litoria lisae, dan Litoria naispela.
Tim peneliti menjelaskan, katak dari genus Litoria itu berasal dari bukit dan hutan pegunungan di kawasan lintas selatan Cordillera Tengah Papua Nugini.
Penulis studi, Paul Oliver mengatakan spesies L. Naispela atau Katak Lubang Pohon Gunung Kawah hidup di air yang terkumpul di lubang pohon sejak ia masih berwujud kecebong.
Hal semacam ini sebelumnya tidak pernah ditemukan di wilayah Papua Nugini. Setelah beranjak remaja, spesies Litoria naispela memiliki warna dan pola seperti kotoran burung. Oliver menduganya sebagai bentuk penyamaran defensif.
Sebagaimana dilansir dari IFL Science, hasil studi ini terungkap setelah melalui analisis filogenetik dan perbedaan morfologi. Ini juga hasil kerja 30 tahun oleh peneliti lainnya, Steve Richards.
Richards mengatakan telah menghabiskan banyak waktu untuk menemukan spesies ini serta mempelajari biologi mereka.
“Papua Nugini memiliki lebih banyak spesies katak daripada pulau lain mana pun di dunia dan sebagian besar tidak ditemukan di tempat lain,” kata Richards.
Hal ini terbukti dari sebuah penelitian yang terbit pada tahun 2022. Hasil temuan itu mengungkapkan bahwa Melanesia menyimpan fauna amfibi kepulauan paling banyak di dunia.
Faktanya, spesies katak pohon genus Litoria seperti ini lebih banyak ditemukan pada tahun 2019 lalu. Beberapa di antaranya memiliki bentuk unik, seperti katak pinokio yang berhidung panjang.
Ada pula yang dijuluki “monyet nakal” dan satu lagi bernama Pterodactylus karena kemampuan meluncurnya.
Meski begitu, salah seorang Penjabat Direktur Museum Australia Selatan, Justine van Mourik pun menyebutkan bahwa amfibi secara populasi global sudah menurun.
Penelitian ini diharapkan bisa memberi gambaran tentang spesies katak dan bagaimana cara melindunginya di masa depan.
(DRA)
Follow Berita Okezone di Google News
(dra)
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.