TEKNOLOGI 3D memang bisa meningkatkan efisensi kerja di berbagai bidang industri. Tidak heran jika pemerintah tengah mendorong agar 3D technology semakin banyak digunakan, terutama 3D printing. Hal ini sejalan dengan misi revolusi 4.0 yang ingin mewujudkan digitalisasi industri.
Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Indonesia, Reni Yanita mengatakan, teknologi 3D dapat meningkatkan efisiensi. Menurutnya, Kemenperin mempunyai program Making Indonesia 4.0 yang mendorong kemajuan digitalisasi industri.
“Tekonologi 3D memberikan warna baru perindustrian, meningkatkan inovasi, kreatifitas dan efisiensi,” ujar Reni dalam video sambutannya di acara 3D Tech Summit Indonesia: 3D Scan and 3D Print for Innovation, di Cikarang Techno Park, Jawa Barat, Rabu (10/5/2023).
Mendukung upaya pemerintah, CEO 3D Evolusi, Eric Rudolf Tedjasurya mengatakan efisiensi waktu dalam pekerjaan merupakan hal yang sangat penting. Dibanding 2D, teknologi 3D scanning bisa menghasilkan data lebih lengkap.
Tidak hanya itu, hasil scanning pun bisa diedit pada software 3D. Jika dibutuhkan, produk yang bersangkutan juga bisa langsung dicetak menjadi prototype atau mencetak barangnya sekaligus. Eric menjelaskan hasil dari 3D printing dapat mengubah data menjadi obyek yang mau kita secara nyata dengan berbagai bahan material.
“Saya melihat potensinya, bagaimana teknologi ini bila diterapkan dengan tepat, banyak efisiensi yang bisa ditingkatkan di berbagai macam industri,” kata Eric dalam pemaparan materi.
Follow Berita Okezone di Google News
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.