AIR merupakan sumber kehidupan yang penting, karenannya keberadaan air sangat dibutuhkan oleh mahluk hidup. Keberadaan air yang ada di dalam tanah inilah yang menjadi kunci sumber kehidupan mahluk-mahluk di bumi.
Lantas, bagaimana di luar angkasa, apakah ada air? Jawabannya adalah ada, meskipun tidak dalam bentuk cair. Secara rumus kimia, air adalah kombinasi hidrogen (h) dan oksigen (o), dan keduanya dapat dengan mudah ditemukan di luar angkasa.
Hanya saja, berbeda dengan air di Bumi yang berada dalam keadaan cair. Air di luar angkasa biasanya hanya bisa ditemukan dalam bentuk es atau uap, sangat jarang dalam bentuk air tanah.
Tapi, sebuah teleskop luar angkasa James Webb dalam pengamatan kedua minggu ini, menyebut adanya uap air pertama yang diketahui di sekitar komet di sabuk asteroid utama, atau dikenal sebagai komet sabuk utama.
James Webb Space Telescope (JWST) sendiri adalah teleskop luar angkasa yang saat ini melakukan astronomi inframerah. Sebagai teleskop optik terbesar di luar angkasa, teleskop ini dilengkapi dengan instrumen beresolusi tinggi dan bersensitivitas tinggi, memungkinkannya untuk melihat objek yang terlalu tua, jauh, atau redup untuk Teleskop Luar Angkasa Hubble.
Seperti yang dilansir dari laman engadget, para peneliti menggunakan kamera observatory’s near-infrared menduga bahwa komet bisa mengawetkan air es yang relatif dekat dengan matahari, namun tidak memiliki bukti kuat sampai sekarang.
Para peneliti berharap komet duduk di sabuk kuiper atau awan oort, di mana keduanya cukup jauh dari Matahari, sehingga es bisa bertahan. Tapi, temuan itu telah menciptakan teka-teki baru.
Follow Berita Okezone di Google News
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.