Kebanyakan orang tidak tahu tentang dampak ponsel terhadap ekosistem kita. Pernahkah Anda melihat bagian dalam ponsel? Jika pernah, Anda tentu tahu bahwa ponsel terbuat dari berbagai jenis logam.
Sebagian besar ponsel mengandung besi, aluminium, tembaga, emas, dan timah. Logam-logam tersebut berasal dari tambang di berbagai negara seperti negeri Tiongkok, Peru, dan Brasil.
Proses penambangan logam-logam ini adalah salah satu cara utama ponsel memengaruhi ekosistem.
Ketika orang menambang logam, maka akan menghasilkan limbah. Limbah tambang akan terlihat seperti lumpur, tetapi sebenarnya bahan ini cukup beracun.
Perusahaan tambang berusaha menyimpan limbah tambang dengan aman, tetapi kecelakaan bisa saja terjadi. Tumpahan limbah tambang tentu saja merupakan ancaman besar bagi ekosistem. Pada tahun 2015, tumpahan limbah tambang di Brasil menewaskan 19 orang.
Dilansir dari berbagai sumber, limbah tersebut menyebar dari lokasi tumpahan hingga ke Samudra Atlantik sejauh 650 km. Di sepanjang penyebaran, limbah tersebut merusak kehidupan akuatik dan tumbuhan.
Tumpahan limbah bukan satu-satunya masalah dalam penambangan logam. Di negeri Tiongkok, logam yang disebut “tanah jarang” ditambang untuk dijadikan bahan baku ponsel. Penambangan logam-logam ini membutuhkan penggunaan asam yang sangat beracun.
Bagaimana perusahaan-perusahaan Cina membuang asam-asam ini dan limbah tambang lainnya? Mereka mulai menggunakan Danau Limbah Teknologi Dunia pada tahun 1958.
Danau ini penuh dengan limbah dari pertambangan tanah jarang. Perusahaan-perusahaan pertambangan menyalurkan asam dan limbah mereka ke danau melalui pipa-pipa panjang.
Baca Juga: SymWhite 377 Hadir dalam Rangkaian Produk YOU Radiance Up!
Follow Berita Okezone di Google News
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.