Ular dikenal sebagai hewan yang memiliki cara unik untuk mekanisme pertahanan diri. Ada ular yang berubah warna, mengeluarkan bau, hingga berpura-pura mati untuk mengelabui predatornya.
Ular alang-alang kerdil atau Pseudorabdion longiceps memiliki kemampuan yang berbeda dari ular pada umumnya. Dia mampu bergerak jungkir balik dengan cara melingkarkan tubuhnya ke udara.
Para ahli kemudian meneliti perilaku ini untuk mengetahui apakah ada hubungan gerakan tersebut dengan mekanisme pertahanan diri dari para predator.
Mereka pun menyimpulkan bahwa ada korelasi antara gerakan menggulung ular alang-alang kerdil tersebut dengan cara mereka menghadapi pemangsa.
Dilansir dari IFL Science, penulis korespondensi penelitian yang bernama Evan Seng Huat Quah dari Universiti Malaysia Sabah mengatakan bahwa, gerakan seperti jungkir balik ini akan terlihat pada ular tersebut saat dalam kondisi panik. Dia menjelaskan ular alang-alang tersebut memiliki panjang sekitar 15 sentimeter.
Karena ukurannya itu, dia seringkali terlihat seperti seutas kawat atau karet gelang yang menggelinding di tanah. Quah pun meyakini bahwa kecepatan dan gerakan panik ini dilakukan untuk membingungkan predator.
Meskipun terlihat aneh, Quah mengatakan ada kemungkinan spesies ular lain mempunyai pendekatan gerakan yang sama dengan ular ini.
“Kami yakin ada spesies reptil lain yang mungkin menggunakan mekanisme pertahanan yang sama,” kata Quah.
Menurutnya, gerakan jungkir balik seperti ini banyak ditemukan pada ular alang-alang dari keluarga Calamariinae. Ada pula laporan bahwa anggota lain dari genus yang sama, Pseudorabdion albonuchalis juga bisa melakukan perilaku tersebut.
Gerakan melingkar ini merupakan suatu mekanisme pertahanan yang efektif. Namun, mereka hanya menggunakannya saat keadaan genting karena faktanya gerakan tersebut sangat melelahkan bagi ular.
“Merotasi tubuh mungkin sangat melelahkan bagi ular karena mereka tidak dapat mempertahankan perilaku ini berulang kali atau dalam jarak jauh. Ini adalah mekanisme pertahanan yang digunakan hanya di bawah tekanan ekstrem,” pungkas Quah.
Penelitian ke depannya ditujukan untuk mengeksplorasi seberapa luas ular bisa meroda seperti itu. Kemudian juga mempelajari kinetika di balik ular yang meroda.
(DRA)
Baca Juga: SymWhite 377 Hadir dalam Rangkaian Produk YOU Radiance Up!
Follow Berita Okezone di Google News
(dra)
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.